Jumat, 20 Januari 2012

the first posting


MAKALAH
PROTOZOA (FLAGELLATA (MASTIGOPHORA), RHIZOPODA (SARCODINA) DAN OPALINATA)
DOSEN PEMBIMBING : RIKI RIHARJI, S.PD







OLEH :

                    NAMA         : AFRIDAYANTI
                            NIM       :11133009




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN S-I BIOLOGI
FAKULRAS KEGURUAN ILMU DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
KABUPATEN ROKAN HULU
T.A 2011/2012







KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah berkenan memberi petunjuk dan hidayahNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ PROTOZOA (FLAGELLATA (MASTIGOPHORA), RHIZOPODA (SARCODINA), DAN OPALINATA)”. Dalam menyelesaikan makalah ini penyusun banyak sekali mendapat bantuan, dukungan moril maupun materi dari berbagai pihak dan pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Riki Riharji, s.pd selaku dosen pembimbing dan kepada teman-teman yang sudah memberikan bantuan dan masukan sehinnga penyusun dapat menyelesaika makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini, penyusun telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan yang terbaik, namun penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penyusun sangat mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya.



Ujung Batu,  November 2011


Penyusun


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Protozoa merupakan binatang yang paling banyak di dunia. Mereka adalah konsumen bagi bakteri (Prokaryotes). Dimana bakteri memainkan peranan penting dalam menjaga bumi sebagai tempat yang cocok untuk tempat tinggal dan protozoa memainkan peranan penting dalam mengendalikannya.

Istilah Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos berarti pertama dan zoon berarti hewan Sesuai klasifikasinya, Protozoa termasuk Protista yang menyerupai hewan. Kelompok ini mulanya “dibentuk” untuk mengelompokan organisme yang bukan tumbuhan dan bukan hewan. Itulah sebabnya Protozoa disebut organisme seperti hewan (animal like).Protista dibagi 3 yaitu Protozoa, Ganggang,Protista, menyerupai Jamur,(Adhi Muhammad Faris Katili, 2010).

Meskipun tidak ada definisi tepat dari istilah “protozoa”, kebanyakan ilmuwan menggunakan kata untuk mengacu ke unicellular/mikroorganisme heterotrophic protist, seperti amoeba atau ciliate. Algae adalah istilah yang digunakan untuk mikroorganisme yang berfotosintesis. Namun, perbedaan antara algae dan protozoa sering kabur. Misalnya, alga Dinobryon memiliki  kloroplas untuk berfotosintesis, tetapi juga dapat  makan zat organik dan juga bisa bergerak.

Protozoa adalah paraphyletic. Walaupun kadang-kadang mereka digambarkan sebagai sebagai sebuah sub kingdom atau divisi, mereka tidak merupakan bagian dari taxon formal dalam sistem klasifikasi, (Anonimus, 2011).

Ciri-ciri umum :                                                                 
1. Organisme uniseluler (bersel tunggal).
2. Eukariotik (memiliki membran nukleus).
3. Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok).
4. Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri  (heterotrof).
5. Hidup bebas, saprofit atau parasit.
6. Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
7. Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagella
8. Reproduksi  aseksual (Vegetatif )

Klasifikasi Protozoa

Berdasarkan pembagian filum protozoa dibagi subfilum berdasarkan alat geraknya, salah satu diantaranya adalah subfilum sarcomastigophora. Subfilum ini terbagi tiga, yaitu :
1.      Flagellata (Mastigophora), Bergerak dengan flagel (bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai alat indera dan alat bantu untuk menangkap makanan.

2.      Rhizopoda,Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia)yang merupakan penjuluran protoplasma sel.

3.      Opalinata, bergerak dengan flagel (silia) yang digunakan berjalan turun sekitar  sel.

1.2.Tujuan penulisan

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka tujan penulisan ini adalah :
1.      Menjelaskan karakteristik, klasifikasi, dan peranan flagellata (mastighopora) bagi kehidupan manusia.

2.      Menjelaskan karakteristik, klasifikasi, dan peranan rhizopoda bagi kehidupan manusia.

3.      Menjelaskan karakteristik, klasifikasi, dan peranan opalinata bagi kehidupan manusia.



BAB II

ISI

2.1. Flagellata (Mastigophora)

Mastigophora (bahasa Yunani mastix = cambuk + pherein = mempunyai) atau Flagellata (flagellum = cambuk).

2.1.1. Karakteristik

2.1.1.1. Filum protozoa atau protista yang mirip hewan.
2.1.1.2. Super kelas phytomastigophorea dan Zoomastigophorea.
2.1.1.3. Alat gerak Flagellata adalah flagellum atau cambuk getar yang berupa hetetrof dan autotrof atau farasit.
2.1.1.4. Pernapasan disebut stigma.
2.1.1.5. Beberapa jenis Flagellata bersifat parasit dan merugikan, contohnya genus Trypanosoma dan genus Trichomonas, berbentuk sigami.
2.1.1.6. Perkembangbiakan aseksual melalui pembelahan biner secara mitosis dan   sitikinesis, (Ernst Haeckel's Kunstformen der Natur, 1904).

2.1.2. Klasifikasi

Berdasarkan bentuk :

2.1.2.1. Fitoflagellata

Fitoflagelata seperti tumbuhan, yang mengandung klorofil dan bersifat fotosintetik, contohnya Euglena.

2.1.2.1.1. Karakteristik

1. Fitoflagellata adalah flagellate yang dapat melakukan fotosintesis karena memiliki kromotafora.
2.    Mencernakan makanan dengan berbagai cara, menelan lalu mencernakan didalam tubuhnya (holozoik), membuat sendiri makanannya (holofitrik), atau mencernakan oirganisme yang sudah mati(saprofitik).
3.    Habitat fitoflagellata adalah diperairan bersih dan diperairan kotor. Fitoflagellata bergerak menggunakan flagella.
4. Struktur tubuh diselubungi oleh membrane selulosa, misalnya volvox. Ada pula yang memiliki lapisan pelikel, misalnya euglena. Pelikel adalah lapisan luar yang terbentuk dari selaput plasma yang mengandung protein.
       Reproduksi ada dua, yaitu secara konjugasi dan secara aseksual dengan membelah diri.

2.1.2.1.2. Klasifikasi

Dibagi menjadi 3 kelas:

1. Euglenoida, tubuhnya menyerupai gelendong dan diselimuti oleh pelikel, misal euglena viridis. Euglena viridis memiliki ciri – cirri:
       Ukuran tubuhnya 35 – 60 mikron.
       Ujung tubuhnya meruncing dengan satu bulu cambuk.
       Hewan ini memiliki stigma (bintik mata berwarna merah) yang fungsinya untuk membedakan gelap dan terang.
       Memiliki kloroplas yang mengandung klorofil untuk berfotosinrtesis.
        Memasukkan makanannnya melalui sitofaring menuju vakuola dan ditempat. inilah makanan yang berupa hewan – hewan kecil dicerna.
2.    Dinoflagellata, misalnya  dinoflagellata antara lain noctiluca miliaris, cretium, dan gymnodinium. Noctiluca miliaris kebanyakan hidup di air laut dengan cirri-ciri:
       Memiliki satu flagella, satu panjang dan satu pendek.
       Dapat melakukan simbiosis dengan jenis ganggang tertentu.
        Tubuhnya dapat memancarkan sinar bila terkena rangsangan mekanik.
3.    Volvocida, bentuk tubuh hewan ini pada umumnya bulat, contoh volvocida antara lain adalah volvox globator. Ciri – ciri volvox antara lain sebagai berikut:
         Koloninya terdiri dari ribuan hewan berselsatu yang masing – masing memiliki dua flagella.
          Setiap sel memiliki inti , vakuola kontraktil, stigma dan kloroplas.

2.1.2.2. Zooflagellata

Zooflagelata seperti hewan,  tidak mempunyai klorofil dan bersifat heterotrof,   contoh zooflagelata:  Trypanosoma, (Arriyadh Prayugo's, 2011).

2.1.2.2.1. Karakteristik

1.        Struktur tubuh mirip dengan sel leher porifera. Mempunyai flagella yang berfungsi untuk menghasilkan aliran iar dengan menggoyangkan flagella, selain itu flagella juga berfungsi sebagai alat gerak.
2.      Reproduksi Secara seksual dengan membelah biner secara longitudinal, sedangkan reproduksi seksual belum banyak diketahui.
Contohnya adalah:
         Trypanosoma, bentuk tubuh  pipih dan panjang seperti daun, merupakan parasit dalam darahvertebrata, dan tidak membentuk kista. Jenis – jenis Trypanosoma antaralain adalah: Trypanosome lewisi;, hidup pada tikus,hospes perantaranya adalah kutu.  penyebab penyakit sura (malas ) pada ternak.
         Leishmania, penyebab penyakit pada sel – sel endothelium pembuluh darah. Jenis  jenis Leishmania adalah: leishmania donovan, leishmania tropica, leishmania brasiliensis.
         Ciliata, alat geraknya berupa rambut getar (silia), sebagian besar ciliate berukuran mikroskopis, tetapi spesies yang terbesar berukuran 3 mm sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang.
3.        Struktur Tubuh.
           Kebanyakan ciliata berbentuk simetris kecuali ciliate primitive, simetrinya radial.
            Tubuhnya diperkuat oleh perikel, yaitu lapisan luar yang disusun oleh sitoplasma padat.
           Tubuhnya diselimuti oleh silia, yang menyelubungi seluruh tubuh utama disebut silia somatic.
            Ciliate mempunyai dua tipe inti sel (nucleus), yaitu makro nucleus dan mikro nucleus.
            Ciliate tidak mempunyai struktur khusus pertukaran udara dan sekresi.
4.        Nutrisi dan cara makan, Cilliata memiliki mulut atau sitosom yang terbuka menjadi saluran pendek. Di sitofaring pada hewan primitive, mulut terleltak di ujung ionterior tetapi pada kebanyakan cilliata, bagian tersebut diganti oleh bagian posterior. Terdapat dua macam mulut pada cilliata, yaitu berupa:
           Mulut membrane berombak / membrane yang bergerak; merupakan cilliata uyang menyatu dalam barisan panjang.
           Membrane yang berupa barisan pendek dari cilia yang bersatu membentuk piringan.
           Fungsi cilliata pada mulut adalah untuk menghasilkan makanan dan mendorong partikel makanan menuju sitofaring. Contoh anggota cilliata yanhg terkenal misalnya paramecium, Sporozoa, dan  Suctoria.

2.1.3.      Peranan flagellata (mastighopara) bagi kehidupan manusia

Menguntungkan manusia :

1.        Trichonympha dan Myxotricha hidup di dalam usus rayap yang membantu rayap untuk mencerna kayu karena dapat mengeluarkan enzim selulosa. Enzim ini membuat partikel kayu tersebut menjadi lebih lunak.
2.        Zooplankton di ekosistem perairan sebagian besar adalah protista berklorofil yang  berguna sebagai makanan ikan dan arthropoda air.
3.        Entamoeba coli di dalam usus besar mamalia ikut berperan dalam proses pembusukan  sisa makanan.
4.        Foraminifera mempunyai kerangka luar dari zat kapur dan fosilnya dalam jumlah  tertentu dapat membentuk endapan tanah globigerina yang dapat digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi.
5.        Radiolaria mempunyai kerangka dari zat kersik. Radiolaria yang mati akan  meninggalkan cangkangnya dan membentuk tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok.
6.        Paramaecium dapat juga digunakan sebagai organisme indikator terjadinya pencemaran  air oleh zat organik.
7.        Chlorella selain berperan sebagai produsen di ekosistem perairan, juga dapat digunakan  sebagai bahan dasar pembuatan protein sel tunggal (PST).

Merugikan manusia :

1.        Entamoeba histolytica hidup di dalam liang usus manusia, menyebabkan
       kerusakan jaringan pada usus dan diare.
2.        Entamoeba hartmani hidup di dalam liang usus manusia, penyebab disentri tetapi efeknya tidak lebih parah dari Entamoeba histolytica.
3.        Entamoeba gingivalis hidup di dalam rongga mulut manusia, ada disela-sela gigi atau di leher gigi, tenggorokan, dan tonsil. Tidak bersifat patotenik akan tetapi dapat memperparah terjadinya radang gusi.
4.        Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur pada manusia (sleeping sickness atau trypanosomiasis). Protista ini hidup di dalam darah manusia. Vektor perantaranya adalah lalat tse-tse dari jenis Glossina tachionides.
5.    Trypanosoma evansi menyebabkan penyakit surrah pada ternak sapi, kuda, dan kerbau. Banyak berjangkit di daerah tropis termasuk Indonesia. Vektor perantaranya adalah lalat dari genus Tabanus.
6.    Trypanosoma  rhodesiense, sama halnya dengan Trypanosoma gambiense,menyebabkan penyakit tidur pada manusia. Yang membedakan adalah vektor perantaranya yaitu lalat tse-tse dari jenis Glossina morsitans dan Glossina palpalis.
7.        Leishmaania donovani menyebabkan penyakit kala azar pada manusia. Penderita biasanya demam berkepanjangan, hati, dan limfanya membesar, serta terjadinya ulcers atau luka pada ususnya, (Nuraeni, 2011).

  1. 2.2.            Rhizopoda (Sarcodina)
Rhizopoda (rhiza = akar + podos = kaki ) atau Sarcodina (bahasa Yunani, sarkodes = menyerupai daging) , (Ramadhani, 2009).

2.2.1.       Karakteristik

2.2.1.1.         Mangsa Rhizopoda (sarcodina) adalah alga, bakteri, dan protozoa yang lain.
2.2.1.2.         Bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual terjadi melalui pembelahan biner  yang diikuti mitosis.
2.2.1.3.         Rhizopoda berkembang biak secara vegetative dengan membelah diri.
2.2.1.4.         Kebanyakan hidupnya di air tawar dan air laut.
2.2.1.5.         Makanannya diambil dengan cara fagosit.
2.2.1.6.         Hewan ini memiliki kaki semu yang berfungsi sebagai alat gerak dan penangkap mangsa. Kaki semu merupakan penjuluran dari sebagian protoplasma.                                                                                                  
2.2.1.7.         Geraknya disebut gerak amoeboid.
2.2.1.8.         Di dalam endoplasm,a terdapat satu atau lebih inti, vakuola makanan dan vakuola kontraktil. Vakuola kontraktil terdapat pada semua rhizopoda air tawar.
2.2.1.9.         Vakuola makanan berfungsi untuk mencerna makanan sedangkan vakuola kontraktll berfungsi sebagai alat ekskresi.
2.2.1.10.      Vakuola kontraktil juga berfungsi memelihara keseimbangan osmosis sel sehingga mencegah pengembangan di luar batas yang dapat menagkibatkan rhizopoda pecah.
2.2.1.11.     Pernafasannya dilakukan dengan difusi memakai seluruh permukaan tubuhnya, Adhyzalkandary, 2010).
2.2.1.12.     Alat geraknya berupa pseudopodia / kaki semu.
2.2.1.13.     Bentuk sel nya umumnya tidak tetap/amoeboid. Selnya tidak terlindung atau tidak terbentuk cangkang dari van mitin, kapur, kersik,. Sitoplasma terdiri dari endoplasma (organel sel ) dan ektoplasma (bagian yang jernih ), memiliki vacuola contráctil dan vacuola makanan. Banyaknya inti sel satu.
2.2.1.14.     Bersifat holozoik ( pemakan organisme lain ).
2.2.1.15.     Habitatnya umumnya bebas dialam ada yang parasit.

2.2.2.      Klasifikasi

Kelas rhizopoda dibagi menjadi 5 ordo yakni :

1.         Ordo Lobosa,  cirri-cirinya : mempunyai pseudopodia pendek dan tumpul serta terdapat perbedaan yang jelas antara ektoplasma serta endoplasma.
2.         Ordo filose, cirri-cirinya : mempunyai pseudopodia halus seperti benang dan becabang-cabang.
3.         Ordo foraminifera, ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia panjang dah halus.
4.         Ordo helioza, ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia berbentuk benag yang radien dan antarfilamen tidak pernah bersatu membentuk jala atau anyaman.
5.         Ordo radiolarian, cirinya : mmpunyai pseudopodia berupa benang-benang halus yang tersusun radier dan bercabang-cabang membentuk jala (anyaman), (Adhyzalkandary, 2010).


2.2.3.      Peranan rhizopoda (sarcodina) bagi kehidupan manusia

Menguntungkan manusia :

1.         Foraminifera sebagai petunjuk sumber minyak bumi.
2.         Radioplaria sebagai sumber silikat.

Merugikan manusia :

1.        Entamoeba gingivalis penyebab rusaknya gusi manusia.
2.        Entamoeba coli menyebabkan diare.
3.         Entamoeba histolista / entamoeba disentriae (penyebab disentir), (Anonimus, 2011).

2.3. Opalinata

Para Sarcomastigophora filum milik kerajaan protista dan mencakup banyak uniseluler atau kolonial, autotrofik, atau organisme heterotrof. Para subphyla dua utama adalah Mastigophora dan Sarcodina. Ketiga adalah Opalinata. Karakteristik opalinata sama dengan ciliates.

Perbedaan Antara ciliates dan Semua Opalinata

Sementara divisi yang berbeda dari sifat opalinata dimiliki berbeda, atribut-atribut tertentu antara semua opalinata mengatur mereka seragam terpisah dari ciliates. Sebagai contoh, ciliates dimiliki pembukaan mirip dengan mulut, yang mereka gunakan untuk memberi makan pada bakteri, sementara opalinata tidak. ciliates mungkin memiliki dua jenis inti yang menanggung informasi genetik mereka. Opalinata hanya memiliki satu jenis nukleus. Opalinata memiliki siklus reproduksi yang kompleks, sementara ciliates kalikan dengan pembelahan sel sederhana, atau fisi. Tiga divisi utama opalinata adalah opalinea, proteromonadea dan blastocystis. Masing-masing saham ciri-ciri umum tersebut, dan sifat yang berbeda lainnya sendiri.

Pembagian opalinata hidup di usus hewan amfibi, seperti katak dan kodok, dan juga tinggal di usus dari beberapa reptil dan ikan. Opalinea mampu dari kedua reproduksi seksual dan aseksual, sebagaimana ditentukan oleh kebutuhan lingkungan mereka dan siklus hidup tuan mereka. Sementara opalinata dimiliki hanya satu jenis inti, sebuah spesimen tunggal dapat berisi lebih dari satu inti yang sebenarnya dari tipe tersebut. Opalinea dikenal karena memiliki dua atau lebih inti, dan bahkan mungkin memiliki ratusan.
Protomonadea

Proteromonadea berada di usus amfibi, reptil dan mamalia, tetapi tidak ditemukan dalam ikan atau organisme hewan lainnya. Mereka memiliki satu atau dua pasang flagela, dan masing-masing pasangan adalah ukuran yang berbeda, serta rambut tripartit. Kehadiran rambut-rambut tripartit adalah apa yang menghubungkan mereka ke stramenopiles, dan mereka kadang-kadang diklasifikasikan sebagai heterokontophyta karena penggunaan flagela.

Blastosis

Blastocystis adalah parasit usus. Satu spesies, Blastocystis hominus, adalah parasit manusia-spesifik. Mereka tidak memiliki flagela diamati dan penampilan mereka relatif sederhana dibandingkan dengan opalinea dan proteromonadea. Blastocystis bulat dan oksigen-tidak toleran. Mereka cenderung mengandung inti mitokondria serta beberapa yang tidak biasa dan sangat-khusus dari jenis yang sama. Meskipun beberapa ciri fisik mereka mungkin menimbulkan pertanyaan status mereka sebagai opalinata, mereka secara genetik lebih mirip dengan opalinata selain untuk mikroorganisme lainnya, (Anonimus, 2011).

2.3.1.      Karakteristik

2.3.1.1.     Bersel tunggal yang tubuhnya dikelilingi oleh struktur mirip rambut pendek yang disebut silia, yang mereka gunakan untuk bergerak dan makan.
2.3.1.2.     karakteristik superfisial tertentu yang membuat opalinata mirip dengan ciliates, dan bahkan pernah dianggap nenek moyang ciliates.
2.3.1.3.     memiliki flagela pendek atau mikrotubulus yang menyerupai silia dari mana ciliates mendapatkan nama mereka.
2.3.1.4.      Reproduksi seksual oleh fusi gamet (syngamy) atau aseksual dengan membelah longitudinal dengan distribusi inti.
2.3.1.5.     Habitat menghuni usus amfibi (misalnya, salamander, kadal air) dan beberapa reptil dan ikan, (Anonimus, 2011).
2.3.1.6.     Nukleus 2 atau lebih.

2.3.2.      Klasifikasi

1.        Berdasarkan tempat tinggal
saluran usus amfibi dan beberapa hewan lain, misalnya, zelleriella ke banyak dan cepedea, (Anonimus, 20011)

2.        Berdasarkan genus
Opalina ranarum
Opalina ranarum

Klasifikasi
Sub Kingdom  : Protozoa
Filum             : Sarcomastigophora
Sub filum      : Opalinata
Kelas             : Opalinea
Ordo              : Opalinida
Famili            : Opalinidae
Genus            : Opalina
Spesies           : Opalina sp.

Habitat           : Rektum amfibi
Induk semang : Amfibi
Morfologi     : Opalina sp. Berinti banyak (genus Opalina dan genus Cipedea) atau berinti (genus Protopalina dan genus Zeleriella), (Sil 'Vet' Bullet, 2011).


2.3.3.      Peran opalinata bagi kehidupan manusia

Opalinata semua bersifat parasit, contohnya: Opalina di dalam usus amphibi. Opalina (sehingga dinamai oleh JE Purkinje, dan G. Valentin), adalah Protozoa genus ditemukan di usus katak dan kodok. Ini adalah tanpa mulut atau vakuola kontraktil, ditutupi dengan silia flagelliform hampir sama, dan memiliki banyak inti, semua sama.
Semua spesies endosymbionts obligat, komensal kemungkinan besar, tak terduga parasit, dalam vertebrata berdarah dingin. Tubuhnya adalah daun seperti. Cytostome tidak ada dan gizi saprozoic, sugestif peran semakan nya.

Sebuah contoh dari spesies adalah Opalina ranarum

Opalina adalah nama seorang gadis India / Hindu asal dan berarti Batu Berharga. Diambil dari opal (sebuah batu permata yang berharga yang memantulkan cahaya di layar menyilaukan warna), yang pada akhirnya berasal dari kata Sanskrit upala (batu mulia, permata). Variasi nama ini termasuk Opal, Opale, Opala, Opalah, Opalia, Opaline, Opalyn, Opalyna, Opalynah, Opalyne, (Anonimus, 2011).





BAB III

PENUTUP

3.1.  Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan isi yang telah dijelaskan dapat disimpulkan,  klasifikasi Protozoa berdasarkan pembagian filum protozoa dibagi subfilum berdasarkan alat geraknya, salah satu diantaranya adalah subfilum sarcomastigophora. Subfilum ini terbagi tiga, yaitu :
1.      Flagellata (Mastigophora), Bergerak dengan flagel (bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai alat indera dan alat bantu untuk menangkap makanan.

2.      Rhizopoda,Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia)yang merupakan penjuluran protoplasma sel.

3.      Opalinata, bergerak dengan flagel (silia) yang digunakan berjalan turun sekitar  sel.

Dari permasalahan tersebut dalam makalah ini dijelaskan tentang :

1.      Menjelaskan karakteristik, klasifikasi, dan peranan flagellata (mastighopora) bagi kehidupan manusia.

2.      Menjelaskan karakteristik, klasifikasi, dan peranan rhizopoda (sarcodina) bagi kehidupan manusia.

3.      Menjelaskan karakteristik, klasifikasi, dan peranan opalinata bagi kehidupan manusia.

3.2.  Saran

Kepada semua pihak yang terkait dalam mengklasifikasikan protozoa
berdasarkan pembagian filum protozoa dibagi subfilum protozoa berdasarkan alat geraknya  dan salah satu diantaranya adalah sarcomastigophora, agar dapat menyikapi dan mengatasi permasalahan menyangkut pengklasifikasian filum ini. Hal ini dapat diwujudkan melalui perhatian dosen dan dorongan dari dalam diri mahasiswa itu sendiri.





DAFTAR PUSTAKA

Anan, Oemarjati Boen s, dan Kaseng Ernawati s. Biologi untuk SMA dan MA
kelas sepuluh. 2006. Jakarta : Penerbit Jakarta Dian Rakyat, Jakarta.
Diakses 01/11/2011.
Anonimus. 2011. Http://id.wikipedia.com. Diakses 01/11/2011.
Anonimus. 2011. Http://yeadhi.blogspot.com. Diakses 01/11/2011.
Anonimus. 2011. Http://pisangkipas.wordpress.com. Diakses 01/11/2011.
Anonimus. 2011. Http://yeadhi.blogspot.com. Diakses 01/11/2011.
Anonimus. 2011. Http://yugo21.blogspot.com. Diakses 01/11/2011.
Anonimus. 2011. Http://www.crayonpedia.org. Diakses 01/11/2011.
Anonimus. 2011. Http://princessary.webnode.com. Diakses 01/11/2011.
Anonimus. 2011. Http://gumilar-ramadhani.blogspot.com. Diakses 02/11/2011.
Anonimus. 2011. Http://www.google.co.id. Diakses 02/11/2011.
Anonimus. 2011. Http://www.google.co.id. Diakses 02/11/2011.
Anonimus. 2011. Http://id.shvoong.com. Diakses 02/11/2011.
Anonimus. 2011. Http://protistamahmudah.blogspot.com. Diakses 02/11/2011.
Anonimus. 2011. Http://www.ehow.com. Diakses 03/11/2011.
Anonimus. 2011. Http://en.wikipedia.org. Diakses 03/11/2011.
Anonimus. 2011. Http://www.proprofs.com. Diakses 03/11/2011.
Anonimus. 2011. Http://www.google.co.id. Diakses 04/11/2011.
Anonimus. 2011. Http://www.google.co.id. Diakses 04/11/2011.
Anonimus. 2011. Http://www.google.co.id. Diakses 05/11/2011.
Anonimus. 2011. Http://www.google.co.id. Diakses 05/11/2011.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar